Prolog Novel THE-APART-MENT

Kali ini aku akan memperkenalkan salah satu karyaku yang berjudul THE-APART-MENT

Prolog

Aku dan kedua orang tuaku, kami suka berpindah-pindah tempat tinggal; dari satu kota ke kota lain; tak jarang kami juga harus berpindah negara. 

Bukan karena apa-apa, ini karena ayahku adalah seorang profesor kesehatan yang banyak dicari orang untuk diminta melakukan seminar. “Profesor” adalah sebutan yang diberikan orang-orang kepada ayahku. 

Sebenarnya ayahku tak pernah menempuh pendidikan di bidang kesehatan; hanya saja semenjak mengidap suatu penyakit 20 tahun yang lalu, ayahku mencoba mengubah gaya hidupnya sampai dengan mengolah dan menemukan ramuan kesehatan yang diraciknya sendiri dari tanaman-tanaman di sekitar rumah kami di 7 kota yang lalu dan juga ayahku menemukan cara agar tubuh manusia bisa bertahan beberapa hari tanpa makanan, hanya mengandalkan ramuan itu dan juga air. 

Jadi cocok untuk para petualang ekstrim dan pedaki gunung. Aku bangga karena ayahku benar-benar telah menjadi seorang yang sukses, bahkan di bidang yang semula tak digelutinya. Ayahku adalah seorang sarjana ekonomi.

Tak kusangka, kebiasaan keluarga kami yang suka berpindah-pindah tempat tinggal, membuatku semakin lama semakin menikmatinya dan itu sudah menjadi hobiku dimulai tak kurang dari 17 tahun yang lalu. 

Aku sangat menyukai hobiku itu; kata teman-temanku, hobiku adalah hobi termahal dan terkeren yang hanya akan bisa dibayangkan oleh pehobi yang memiliki hobi yang sama denganku. 

Aku ber-traveling hampir tiap beberapa bulan sekali untuk mengunjungi beberapa tempat bersama dengan kedua orang tuaku; kebanyakkan, setelah keluarga kami memutuskan menetap di satu tempat. 

Suatu saat aku memiliki keinginan untuk berlibur seorang diri. Aku mengomunikasikannya bersama kedua orang tuaku dan ternyata mereka menyetujuinya. Aku merasa senang tapi juga sedikit tercengang. 

Biasanya orang tuaku tak mengijinkan aku bepergian seorang diri; bahkan hanya untuk pergi ke toko grosir. Tapi kali itu benar-benar hampir tak ada argumen yang berarti di antara kami. 

Mungkin akhirnya orang tuaku menyadari bahwa usiaku sudah melewati angka 20 dan tak mungkin mereka akan terus-terusan “menyimpan” perawan tua di “dekapan” mereka. 

Aku hanya selalu berjanji kepada mereka akan pulang sebelum perayaan besar, agar kami tetap bisa merayakannya bersama-sama. Thanks Giving, Natal, dll.

Dari banyak perjalananku mengunjungi banyak tempat 7 tahun belakangan, tak satu pun pernah ku ingat – kecuali dari beberapa lembar foto yang tersimpan di kotak petualangan milikku yang kusimpan di bawah tempat tidurku -, karena menurutku itu hanyalah sebuah perjalanan liburan untuk senang-senang dan relaksasi saja karena aku sudah sering melakukannya, sampai-sampai aku nyaris merasa bosan. 

Tetapi tidak dengan yang satu ini; kunjunganku ke sebuah tempat, Grand Shade - Reven Det 36, adalah satu-satunya perjalanan penuh misteri dan aku tak ingin melupakannya sedikit pun. 

Perjalanan penuh misteri dan penuh tanda tanya terangkai dengan begitu misteriusnya. Pengalaman apa yang kudapat, siapa saja yang kutemui disana, kejadian apa saja yang terlintas di depan mataku, semua akan kurekam dalam tulisan di setiap lembar halaman buku ini. 

Mungkin ceritaku tentang tempat itu akan berakhir di akhir halaman buku ini, namun misteri yang sesungguhnya akan terus berlanjut dan tak ada seorang pun yang tahu dan bisa mengakhirinya. Tak akan bisa, tak akan pernah bisa.

Bagikan

Jangan lewatkan

Prolog Novel THE-APART-MENT

4/ 5

Oleh Intan Hikari

Intan Hikari 23:24 1 Komentar